Salimah News

Optimalisasi Peran Muslimah Dalam Meningkatkan Kualitas Keluarga Indonesia


Perwakilan muslimah dari seluruh Indonesia yang tergabung di Persaudaraan Muslimah berkumpul, berkoordinasi, dan bermusyawarah pada Rakornas Salimah, membicarakan program-progam mengoptimalisasikan peran muslimah untuk berperan aktif menjadi motivator bagi kaum perempuan di masyarakat untuk meningkatkan kualitas perempuan, keluarga dan anak Indonesia.
Rakornas Salimah 2012 di Jakarta (9-11/3) yang berformat Workshop di buka ketua umum PP Salimah Nurul Hidayati, SS, MBA. Pada sambutan Nurul Hidayati berkata ” Roda aktivitas dakwah Salimah terus berputar mencari berbagai bentuk terobosan untuk mendekatkan aktivitas Salimah di tengah masyarakat. Di workshop ini diharapkan dapat memberikan bekalan dan rekomendasi yang dibutuhkan para pengurus Salimah di seluruh Indonesia dalam berkiprah di tengah komunitas perempuan. Diharapkan pelaksanaan kegiatan ini dapat menghadirkan suasana yang penuh persaudaraan dan dapat saling menginspirasi”.

Penganugerahan Salimah Award kepada pimpinan ormas Salimah dan sesepuh dakwah
Pada kesempatan ini di berikan penganugerahan Salimah Award kepada pimpinan ormas Salimah terdahulu atas dedikasinya pada Salimah yaitu Dra.Aan Rohana, M.Ag , Dra. Wirianingsih MSc, Dra.Nani handayani dan juga kepada sesepuh dakwah Salimah Dra. Siti Zainab MA, Dra. Farida Syamsudin MA, Hj.Sri Yuliati Sugiri, Hj, Emma Ruhaema, Dewi Hulaena.
Dalam acara ini, Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) bekerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya dengan jajaran Kementrian Pertanian guna mensosialisasikan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Penganekaragaman dan Keamanan (diversifikasi) Pangan. Untuk menguatkan pesan agar KRPL dan diversifikasi pangan dapat tersosialisasi dengan baik oleh seluruh jajaran pengurus Salimah di seluruh Indonesia, Menteri Pertanian Bapak Ir Suswono berkenan hadir untuk memberikan arahan kepada peserta workshop.

Menteri-Pertanian-Ir.Suswono memberikan sambutan di workshop Salimah
“Saya sampaikan selamat kepada Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah atas terselenggaranya Workshop Nasional Salimah tahun 2012. Saya memandang tema “Optimalisasi Peran Salimah dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia” sangatlah tepat, karena perempuan, keluarga dan anak sangat strategis posisinya dalam pembangunan bangsa. Ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Peran perempuan dan keluarga menjadi sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan. UU No.7 tahun 1996 mengamanahkan bahwa pemerintah bersama dengan masyarakat bertanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan dengan cara mengatur, membina, mengendalikan, dan mengawasi terhadap ketersediaan pangan yang cukup dalam jumlah mutu, aman, bergizi, merata dan terjangkau masyarakat. Diversifikasi pangan sangat penting perannya dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pada sisi lain kualitas konsumsi pangan masih perlu ditingkatkan.
Saya menyambut baik PP Salimah telah melaksanakan pengembangan KRPL (Konsep Rumah Pangan Lestari) di berbagai provinsi. Saya berharap PP Salimah dapat terus berkiprah membina anggotanya untuk terus mengembangan KRPL secara lebih luas ke berbagai wilayah di tanah air dan menjadi salah satu alternatif untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional. Semoga dengan dikembangkannya KRPL tersebut, masyarakat dapat mendorong pemenuhan pangan dan gizi keluarga melalui pemberdayaan lahan pekarangan untuk menuju keluarga yang sehat dan sejahtera”, ujar Menteri Pertanian Bapak Ir Suswono dalam sambutannya.

Kelas Peningkatan Kehumasan Salimah

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan untuk keluarga

Kelas Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER)
Dalam waktu tiga hari peserta melakukan workshop secara pararel di tiga kelas yang berbeda. Kelas pertama, akan membahas unit kegiatan Salimah terkecil di tengah masyarakat yaitu Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER) . Kelas kedua akan membahas Pemberdayaan Ekonomi Perempuan untuk keluarga yang berkualitas . Kelas ketiga akan membahas Peningkatan Kehumasan Salimah.

Salimah Mobile Store
Pada sessi akhir workshop diresmikan outlet berjalan “Salimah Mobile Store” , atas kerjasama PP Salimah dengan Salimah Fashion berupa mobil Pemberdayaan Ekonomi Perempuan yang akan menjual berbagai produk yang dihasilkan mitra serta anggota Salimah seperti makanan kering, produk herba, busana dan berbagai keperluan muslimah. Outlet berjalan ini disamping dimanfaatkan sebagai sarana penopang pemberdayaan ekonomi juga merupakan sarana edukasi masyarakat melalui penyebaran berbagai brosur yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas perempuan, keluarga dan anak Indonesia. Diharapkan outlet berjalan ini dapat hadir di berbagai tempat keramaian sehingga dapat mensosialisasikan program-program Salimah secara efektif.


Lemah Lembut, Prinsip Pendidikan Anak Dalam Islam

Assalamu’alaikum Ibu Nurul yang baik, bagaimanakah bentuk kasih sayang yang terbaik dapat kita berikan kepada anak dalam pandangan Islam, mengingat ada pendapat yg mengatakan bahwa jika orangtua terlalu memperlihatkan kasih sayangnya maka anak akan menjadi manja. Terima kasih untuk jawaban yang ibu berikan.
Salam : Ibu Rahma
Jawab :
Wa’alaikumsalam wr.wb. Ibu Rahma yang baik hati , memanjakan adalah pengertian negatif terhadap sikap orangtua yang menyayangi anak dan cenderung mengikuti semua keinginan anak tanpa memberikan batasan terhadap hal yang baik dan buruk . Hal terse but dikarenakan orangtua takut mengecewakan anak yang disayanginya.
Sementara memperlakukan anak dengan sikap lemah lembut adalah salah satu prinsip pendidikan dalam Islam yang terdapat dalam Alqur’an dan Al Hadits. dal am surat As shofaat (qs 37 : ) Nabi Ibrohim memperlakukan nabi Ismail puteranya dengan lemah lembut ketika menyampaikan perintah dari Alloh SWT. Nabi Ibrohim memanggil puteranya dengan “Bunayya” sebuah panggilan dengan nuansa penuh kasih sayang.
Rosululloh pun menasehati seorang bapak yang tidak pernah menciumi anaknya dengan teguran keras “Barang siapa tidak menyayng maka ia tidak akan disayang”. dan banyak ayat dan hadist yang menunjukkan pentingnya menjaga suasana kasih sayang. Umat Islam memang memiliki ciri Ruhamaa u baynahum, sailing berkasih sayang di antara mereka.
Kasih sayang dapat dilakukan dalam tiga jenis yaitu menunjukkan dengan sikap (show me message), mengungkapkan secara verbal (tell me message) dan memberikan sentuhan fisik (touch me message). Orangtua harus menunjukkan dalam sikapnya sehari-hari bahwa ia menyayangi anaknya. karena anak sangat membutuhkan perasaan bahwa ia disayangi oleh kedua orangtuanya. Ekspresi wajah ramah, penuh senyum ketika orangtua bercakap dengan anak, membungkukkan badan ketika anak yang masih kecil berbicara, mengantarkan dan mencium serta melambaikan tangan ketika berpisah, dll.
Adapun mengungkapkan kasih sayang secara verbal pun harus dilakukan sesering mungkin oleh orangtua. Panggilan kesayangan bagi anak, intonasi kata-kata yang diucapkan dengan ramah serta ungkapan-ungkapan kasih sayang sebagai bentuk penghargaan ketika anak berbuat baik. Misalkan ada searing anak 10 tahun yang langsung membaca Alqur’an tanpa diingatkan orangtua, sebaiknya orangtua jangan hanya membiarkan, tapi kita bisa mengatakan misalnya : “Subhanalloh anak Umi membaca Alqur’an tanpa Umi ingatkan, Umi jadi tambah sayang nih”.
Mengungkapkan kasih sayang dengan sentuhan adalah bentuk yang dikenal seorang anak sejak ia menghirup udara di dunia. Saat itulah sang ibu mulai menyayangi dengan sentuhan-sentuhan halus. Sentuhan selalu dibutuhkan manusia, bahkan tanpa sadar orang dewasa pun sang at membutuhkan sentuhan. kit a akan merasakan kenyamanan ketika badan kita dipijati, itu adalah merupakan salah satu bentuk sentuhan. sering-seringlah menyentuh anak-anak dengan penuh kasih sayang, eluslah kepalanya, bercakap-cakap sambil memegang tangannya, memberi motivasi dengan menepuk lembut punggungnya, pijatlah ketika mereka membutuhkan kenyamanan atau ketika sedang sakit.
Menyayangi anak berarti mengekspresikan rasa cinta yang ada di hati setiap orangtua. Anak yang dibiasakan dengan berbagai bentuk ekspresi cinta, akan tumbuh menjadi anak yang dapat pula mengekspresikan kehangatan cintanya kepada kedua orangtuanya, Dengan demikian terwujudlah harapan orangtua untuk memiliki anak yang qurrota a’yuun yaitu anak yang menyenangkan hati kedua orangtuanya.
Dalam suasana yang penuh kasih sayang itulah hendaknya orangtua mengajarkan berbagai nilai-nilai kebaikan. Anak yang memiliki suasana hati tenang dan bahagia akan cenderung lebih mudah menerima berbagai masukan dari kedua orangtuanya.
Dalam suasana penuh kasih sayang, orangtua mendidik anak untuik mandiri serta memberikan kesempatan anak untuk berlatih memecahkan permasalahannya sendiri dan mengambil keputusan.
Sehingga anak pun akan tumbuh dalam pengasuhan yang baik, kepribadian yang terasah dan jiwa yang penuh merasakan kasih sayang. Anak seperti ini Insya Alloh akan menjadi anak yang mandiri dan bahagia jauh dari sikap manja.
Oleh Nurul Hidayati SS.MBA, ketua Umum PP Salimah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar